JAKARTA, 9 Mei – Gabenor Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hari ini dijatuhkan hukuman penjara dua tahun selepas didapati bersalah menghina Islam.
Ketua Hakim, Dwiarso Budi Santiarto berkata,Ahok terbukti bersalah melakukan penghinaan terhadap agama Islam.
Majlis Hakim sebulat suara menyatakan, tindakan Ahok menggunakan Surah Al-Maidah dalam ucapannya ketika bertemu dengan masyarakat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu adalah menghina Islam.
“Perkataan Ahok yang dinyatakan menghina agama adalah “Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa saja dalam hati kecil Bapak-Ibu nggak bisa pilih saya ya kan? Dibohongi pakai Surat Al-Maidah 51, macam-macam itu. Itu hak Bapak-Ibu ya. Jadi kalau Bapak-Ibu perasaan enggak bisa kepilih nih, karena saya takut masuk neraka karena dibodohin gitu ya, nggak apa-apa.”
“Dari ucapan tersebut, tertuduh telah menganggap Surat Al-Maidah adalah alat untuk membohongi umat atau masyarakat atau Surat Al-Maidah 51 sebagai sumber pembohongan dan dengan adanya anggapan demikian, maka menurut pengadilan, tertuduh telah merendahkan dan menghina Surat Al-Maidah ayat 51,” kata hakim.
Selain itu Majlis Hakim turut menyatakan, Ahok sengaja menggunakan perkataan yang mempunyai kaitan dengan pemilihan gabenor.
“Dari ucapannya tersebut tertuduh jelas menyebut Surat Al-Maidah yang dikaitkan dengan kata ‘dibohongi’. Hal ini memberi makna yang negatif. Bahawa tertuduh telah menilai dan mempunyai anggapan bahawa orang yang menyampaikan Surah Al-Maidah ayat 51 kepada umat atau masyarakat yang terbabit dengan pemilihan adalah bohong dan membohongi umat atau masyarakat.
“Tertuduh juga berpesan kepada masyarakat di Kepulauan Seribu dengan mengatakan jangan percaya dengan orang, dan yang dimaksudkan adalah jelas orang yang menyampaikan surah Al-Maidah ayat 51,” sambung hakim dalam keputusannya. – Agensi
KOMEN